Status lajang, bertemu dengan pria yang memunculkan chemistry dan punya "potensi". Tunggu apa lagi? Rasanya ingin segera mengubah status menjadi berpasangan atau bahkan menikah. Walau pertemuan singkat memang bisa membuat kita kurang objektif dalam menilai si dia, tapi Dr Cecilia D'Felice, seorang psikolog klinis menegaskan, mau sebentar atau lama, bila memang ia pria yang tepat, Anda bisa merasakannya sendiri. Caranya, coba tanyakan beberapa pertanyaan ini pada diri sendiri untuk memastikannya:
1. Apakah saya memang jatuh cinta?
Bila alasan kita pacaran demi status sosial (malu karena belum punya pacar atau karena mantan sudah punya pengganti) dan bukan karena benar cinta, coba deh untuk berpikir ulang. Sebab, hubungan yang terpaksa, rentan membuat Anda dan dia tak bahagia.
2. Apakah dia membuat saya merasa dicintai?
Hubungan itu membuat kita tidak tenang, lebih sering sedih, bahkan stres, jangan malu untuk mengevaluasi ulang. Masa, semur hidup kita mau "makan hati" terus?
3. Apakah saya menjadi diri sendiri saat bersamanya?
Mungkin selera musik Anda dan dia berbeda, termasuk gaya berpakaian dan hobi. Namun sebesar apa pun perbedaan itu, cinta pasti bisa menciptakan kompromi dan menghargai perbedaan satu sama lain. Tak perlu memaksa diri untuk menyamakan selera, sebab sepintar apapun kita menyembunyikannya, perbedaan itu akan kelihatan juga.
4. Apakah saya dan dia memiliki nilai dan tujuan hidup yang sama?
Tanyakan padanya apa yang ia harapkan dari hubungan ini, apa yang ia inginkan dari Anda, dan mintalah ia bercerita tentang target masa depan. Siapa tahu, ia hanya ingin pacaran dengan kita tapi menikahnya dengan orang lain.
Sumber : KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment