Your Ad Here

Wednesday, March 20, 2019

Perempuan Rentan Mengalami Peningkatan Kanker Jika Tak Subur


Masalah kesuburan merupakan salah satu hal yang menjadi ketakutan bagi pasangan yang sudah menikah namun tak kunjung memiliki momongan. Namu ternyata ketidaksuburan ini juga diketahui dapat memicu munculnya sebuah penyakit lain.

Dilansir dari Medical Daily, infertilitas atau ketidaksuburan ternyata dihubungkan dengan risiko berkembangnya kanker jenis tertentu. Berdasar sebuah penelitian di Amerika Serikat, data yang didapat dari 64 ribu wanita yang menjadi informan tersebut menunjukkan bahwa wanita tak subur memiliki risiko 18 persen lebih tinggi dibanding mereka yang subur.

Peneliti menyebut bahwa masalah kesuburan dapat memunculkan risiko lebih tinggi berkembangnya kanker di ovarium, uterus, dan payudara. Tim peneliti juga menemukan bahwa terdapat peningkatan risiko pada kanker di paru-paru, tiroid, hati, dan kanker empedu serta leukimia.

Secara keseluruhan, wanita yang tak subur memiliki peluang dua persen berkembangnya berbagai kondisi tersebut. Temuan yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction ini muncul dari analisis pada klaim asuransi kesehatan di seluruh Amerika Serikat mengenai masalah tes dan penanganan kesuburan.

Michael Eisenberg, peneliti utama dan profesor dari Stanford University School of Medicine mengungkap bahwa terdapat sekitar 1 dari 49 wanita yang memiliki masalah ketidaksuburan punya peluang mengalami kanker. Sedangkan pada wanita yang tidak mengalami masalah kesuburan, hanya terdapat 1 dari 59 wanita.

Peneliti menyebut bahwa melahirkan anak dapat memberi wanita perlindungan terhadap risiko kanker. Akan tetapi, belum ditemukan hubungan langsung antara ketidaksuburan dengan perkembangan kanker.

"Kami tidak mengetahui penyebab dari meningkatnya kanker yang kami peroleh di penelitian ini, akan tetapi mungkin hal ini disebabkan dari ketidaksuburan tersebut, penyebab ketidaksuburan, serta perawatan ketidaksuburan," jelas peneliti Gayathree Murugappan dari Stanford University School of Medicine.

"Kami hanya dapat menunjukkan bahwa terdapat hubungan di antara keduanya," Sambungnya.

Tim peneliti berharap bakal melakukan penelitian lain dengan jangka waktu panjang. Hal ini digunakan untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi risiko jangka panjang dari perkembangan kanker pada wanita tidak subur.

Sumber : Merdeka.com

0 comments:

Post a Comment