Utah, Amerika Serikat - Pemindaian otak CT scan (computerizad axial tomografi) terdeteksi bisa menyebabkan kanker otak pada anak. Meski prosedur untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak serta otak tidak terbukti secara absolut.
Ahli epidemiologis radiasi di Institut Kanker Nasional Bethesda, Amerika Serikat, Amy Berrington de Gonzales, menyatakan paparan radiasi dari CT scan terkait dengan penambahan risiko dari kanker otak dan leukemia. "Penambahan risiko itu semakin meningkat dengan semakin besar paparan radiasi yang diterima oleh pasien," kata de Gonzales kepada abcnews, Rabu, 6 Juni 2012.
Gonzales melontarkan pernyataan itu setelah terdapat kasus yang menimpa seorang ibu bernama Gina Baker. Anaknya yang berumur satu tahun disarankan seorang dokter anak untuk melakukan CT scan demi memeriksa kesehatan anaknya. Namun sel kanker yang ada di otak anaknya malah tumbuh semakin cepat.
"Sebelumnya mereka mengatakan kepada saya bahwa CT scan memiliki radiasi yang rendah, tapi sebaiknya sebagai orang tua, Anda harus memikirkan baik-baik keputusan itu sebelum setuju dilakukan CT scan," ujar Baker.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 355 ribu anak di Inggris telah menemukan bahwa terjadi peningkatan radiasi hingga 60 miligrays secara kumulatif pada setiap dua otak yang melewati prosedur CT scan dan berpotensi menimbulkan tumor otak. Bahkan terpapar radiasi hingga 50 miligrays dapat menyebabkan leukemia.
Meski begitu, pakar epidemiologi radiasi lainnya, Berrington de Gonzales, menekankan bahwa risiko pertumbuhan kanker karena proses CT scan sangat kecil. Pertumbuhan kanker hanya terjadi pada satu kasus kanker dengan jenis yang istimewa per 30 ribu anak yang mendapatkan CT scan.
"Menerapkan proses CT scan yang seimbang dan sesuai dengan prosedurnya, dengan dosis radiasi yang sesuai untuk anak-anak, keuntungannya tentu akan lebih besar dibandingkan dengan risikonya," ujar Berrington.
Radiasi sudah diketahui sejak lama sebagai salah satu penyebab rusaknya DNA, yang lama-kelamaan menjadi penyebab kanker. Namun kasus penyebab kanker yang berbeda-beda setelah menjalani proses CT scan hanyalah murni teoritis.
"Pendapat seperti itu masih menimbulkan kontroversi sebab mereka berpendapat berdasarkan keadaan penderita kanker yang diakibatkan bom atom," ujar dokter David Brenner, Direktur Pusat Radiologi Columbia University. "Dan ini masih menjadi perdebatan yang cukup tegas mengenai risiko sebenarnya," kata Brenner.
Dokter Andrew Einstein, Direktur Penelitian CT Kardiak di pusat kesehatan di Columbia University Medical Center di New York, mengatakan sebaiknya dokter berpikir dua kali sebelum menyarankan pasien untuk melakukan CT scan, terutama pada anak-anak. Einstein juga menyarankan agar dokter memberikan alternatif pilihan kepada orang tua.
"Kami rasa kami butuh menggandakan usaha kami untuk memastikan pasien mendapatkan tes kesehatan yang terbaik, tentunya dengan mengurangi kemungkinan besarnya paparan radiasi," kata Einstein. "Banyak alasan untuk menggunakan CT scan. Prosedur ini sebenarnya aman untuk kehidupan banyak orang. Tetapi dengan pertimbangan segala kebaikan dalam pengobatan, CT scan tetap memiliki sisi kurang baik, yaitu radiasi," ujarnya.
Sumber : TEMPO.CO
0 comments:
Post a Comment